Dinikahi dengan Mahar Rp300 Ribu, Istri Kakek Badu Blak-blakan soal Rumah Tangganya
Beritaterkini99- Setelah menikahi istrinya dengan mahar Rp300 ribu pada 2017, bahtera rumah tangga Kakek Badu layaknya rumah tangga pasangan lainnya yang kerap diwarnai pertengkaran kecil. Kadang, kakek Badu kesal pada istrinya, sebaliknya istrinya juga kerap memarahi lansia itu.
Dijumpai di rumah kerabat mereka di Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka, Ika Nurjanah (20) istri Kakek Badu mengungkapkan sedikit cerita soal rumah tangganya. Ika kerap marah-marah saat kakek Badu terlambat pulang.
“Biasanya pulang sore, ternyata pulang malam. Di situ kadang saya marah lah,” ujar Ika Nurjanah, Senin (29/7/2019).
Wanita yang sudah memiliki anak ini menambahkan, biasanya kakek Badu singgah di rumah rekannya sebelum pulang. Sedangkan, Ika dan anaknya hanya sendiri di kebun.
“Biasa juga bawa perahu sampai malam. Padahal, harusnya sampai sore saja,” tambah Ika Nurjanah.
Kakek Badu juga ternyata sering memarahi Ika Nurjanah. Ika mengungkapkan, alasan suaminya marah karena hal sepele. Misalnya, karena dianggap tidak mengurus anak mereka dengan cepat.
“Kalau anak saya menangis lama dan pak Badu dengar, dia pasti tegur dan kadang marah,” ujarnya.
Bocah dari hasil pernikahan mereka diketahui bernama Alfansyah Zulkarnain. Balita itu lahir pada 2018.
“Kadang juga kalau anak terlambat dikasih susu atau tidak digendong kemudian menangis, Pak Badu juga marah,” jelasnya sambil tersenyum.
Sejak menikah pada 2017 lalu, kehidupan Kakek Badu dan Ika Nurjanah terbilang harmonis. Kerabatnya membenarkan, jika ada masalah kecil mereka selalu siap membantu.
“Wajar dalam pernikahan ada perdebatan. Di situlah peran keluarga yang bisa menjadi penengah,” ujar Jabar, kemenakan Kakek Badu.
Pernikahan Kakek Badu
Kakek Badu dan Ika Nurjanah menikah di KUA Wundulako, 2017 lalu. Ditemani keluarga kedua belah pihak, pernikahan mereka sempat viral di media sosial karena disaksikan sejumlah tetangga dan warga Kolaka.
Saat menikah, Kakek Badu berusia 56 tahun dan istrinya hampir 18 tahun. Di depan penghulu, kakek Badu sempat berkelakar di depan warga yang menonton pernikahan mereka, jika masih sanggup melewati malam pertama hingga beberapa kali.
Keduanya berasal dari Desa Ulukonaweha, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka. Dari keterangan Ika Nurjanah dan kakek Badu, keduanya sudah saling mengenal sejak lama sebelum memutuskan menikah.
Awal Kakek Badu jatuh cinta, saat sering mengantar Ika Nurjanah ke sekolah atau ke pasar. Karena sering bercanda di perahu, dari situ muncul benih-benih cinta.
“Saya mulai suka Ika saat antar-antar dia, setelah beberapa lama lalu kami putuskan menikah,” ujar kakek Badu, saat hendak menikah di KUA Wundulako.
Setelah menikah, keduanya lalu menuju ke wilayah Ulukonaweha, sekitar 60 kilometer dari lokasi mereka menikah. Keduanya bekerja di kebun, menanam sayur-sayuran dan tanaman jangka panjang.
Ika Nurjanah mengungkapkan, bersama orangtuanya dia menanam beberapa jenis sayur dan dijual ke pasar. Sedangkan Kakek Badu, tetap berprofesi sebagai pengemudi perahu.